Heru Setyawan menjadi pahlawan kemenangan PSIS Semarang lewat gol spektakulernya ke gawang Kalteng Putra pada menit ke-89 di Stadion Moch. S...
Heru Setyawan menjadi pahlawan kemenangan PSIS Semarang lewat gol spektakulernya ke gawang Kalteng Putra pada menit ke-89 di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Minggu (10/3) malam. Gol tersebut tercipta lewat bola rebound yang keluar dari kotak penalti, kemudian dikontrol pesepak bola bertinggi 180 centimeter tersebut, lalu ditendang dengan kaki kiri.
Sejatinya, Heru tidak pernah menggunakan kaki kiri untuk shooting, karena kekuatan tendangan kerasnya di kaki kanan. Bola meluncur deras di pojok kiri gawang Kalteng Putra yang dijaga Dimas Galih Pratama. Ini merupakan gol perdana pemain yang kerap dipanggil Eto'o itu, di Piala Presiden bersama PSIS. Selebrasi tanpa ekspresi pun terlihat di tengah lapangan. Tim pelatih dan suporter pun bersorak-sorai atas gol yang sudah ditunggu-tunggu tersebut.
Karena, jika PSIS kalah atau seri lawan Kalteng Putra, peluang lolos ke fase selanjutnya dipastikan tertutup. Namun, pemain asal Desa Patemon, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang ini mengubah asa PSIS untuk lolos ke babak delapan besar.
"Saya memang tidak bisa selebrasi, karena posisi saya sebagai gelandang bertahan, tidak pernah cetak gol. Gol tadi pun juga spekulasi. Ada peluang, bola memantul lalu saya sepak ke arah gawang. Alhamdulillah menjadi gol," kata Heru, kepada Goal Indonesia.
Ya, Heru memang dikenal sebagai pemain yang tidak bisa melakukan selebrasi. Ketika masih memperkuat Persis Solo, saat sesi pemain meluapkan emosi dalam selebrasi di sesi latihan, dia tidak bisa. Maka itu dia sering dihukum pelatih Jafri Sastra, yang saat itu masih melatih Persis, karena tidak bisa selebrasi.
Di samping itu, Heru juga mendapatkan tambahan motivasi yang membuatnya tampil sangat trengginas di laga melawan Kalteng Putra.
"Termotivasi jelas, karena ada orang tua dan istri. Gol ini khusus saya persembahkan untuk istri yang sedang hamil anak pertama kami. Semoga gol ini melecut motivasi saya bermain lebih baik bersama PSIS dan memberikan kontribusi positif untuk tim," tutur pemain berusia 25 tahun tersebut.
Permainan Heru saat lawan Kalteng Putra menggantikan peran Ibrahim Conteh yang diparkir pelatih Jafri Sastra. Heru menjadi tumpuan lini vital tersebut bertarung dengan otak serangan Kalteng Putra, Diogo Campos.
Dalam sesi jumpa pers, Jafri pun memuji penampilan Heru di tengah lapangan. Dia memiliki keberanian bertarung, melewati lawan, melakukan shooting, dan mengumpan.
"Peran Heru sebagai gelandang bertahan berpasangan dengan M Yunus. Conteh tidak masuk starting eleven, lalu Heru saya pasang di pos tersebut. Selama latihan, Heru memperlihatkan peningkatan kualitas permainan. Masuknya Heru dan mengistirahatkan Conteh adalah bagian dari strategi," jelas Jafri.(gk-18)
Kuliah Beasiswa..?? Klik Disini
Gambar : Goal.com
Sumber : Goal.com