Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon menyebut jagoannya bukan marah saat menggebrak-geb...
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon menyebut jagoannya bukan marah saat menggebrak-gebrak podium dalam kampanye di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin kemarin, 8 April. Fadli mengklaim adegan gebrak meja itu hanya spontanitas Prabowo dan bagian dari dinamika panggung saja.
"Kalau style begitu, kan, semangat. Beliau itu orator jadi enggak dibuat-buat, enggak direncanakan mau gebrak-gebrak itu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 9 April 2019. Gaya spontanitas itu, kata Fadli, menunjukkan kualitas Prabowo sebagai seorang orator.
Dia mengklaim gaya pidato Prabowo sudah selevel dengan proklamator Indonesia, Bung Karno. Bahkan, ucap Fadli, Prabowo sudah tak perlu menggunakan teks lagi saat berpidato. "Bung Karno luar biasa hebatnya, tapi ada beberapa Bung Karno merencanakan itu dengan pakai teks gitu."
Fadli juga menyebut Prabowo justru tampil komunikatif dengan audiens. Artinya, dia mengklaim, Prabowo merasa seperti sedang di rumahnya sendiri. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini pun menyebut pendukung Prabowo kian semangat saat Prabowo menggebrak podium.
"Karena mereka tahu inilah pemimpin yang dibutuhkan, pemimpin yang decissive, yang tegas, yang tahu mau ke mana dan tidak pura-pura," ucap dia.
Prabowo pidato berapi-api saat berkampanya di Stadion Kridosono, Senin, 8/4. Prabowo juga berulang kali menggebrak mimbar tempatnya berpidato dengan keras. Manakala dalam pidatonya ia mulai menyinggung tentang peranan aparat negara khususnya tentara dan polisi.
"Hai, adik-adikku, Kau yang ada di tentara dan kepolisian yang masih aktif, ingat Kau adalah tentara rakyat !" ujar Prabowo dengan suara tinggi.
Prabowo mengungkapkan bahwa tentara dan polisi seharusnya bisa menjadi aparatur negara yang mengabdi semata kepada rakyat. "Kau adalah polisinya rakyat, seluruh rakyat Indonesia. Kau tidak boleh mengabdi kepada segelintir orang, apalagi sampai kau membela antek-antek asing, apalagi kau bela-bela antek-antek..." ujar Prabowo sembari menggebrak mimbar pidatonya berulangkali di tengah makin riuhnya teriakan massa.
Di sela kalimat Prabowo yang terputus di akhir itu, politikus senior Partai Amanat Nasional Amien Rais serta tokoh PPP Yogya Syukri Fadholi yang awalnya duduk di belakang Prabowo, sontak maju mendekati dan menenangkan pendiri Partai Gerindra itu.
Kuliah Beasiswa...?? Klik Disini
Gambar : Tempo.co
Sumber : Tempo.co