Usaha Chelsea FC untuk menghindari sanksi transfer menemui jalan buntu. Ini menyusul penolakan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) atas...
Usaha Chelsea FC untuk menghindari sanksi transfer menemui jalan buntu. Ini menyusul penolakan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) atas banding yang diajukan klub Liga Primer Inggris tersebut, Rabu (8/5). Namun The Blues belum mau menyerah. Mereka akan segera mengambil langkah pamungkas, mengadu ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Chelsea berharap hukuman dikurangi atau minimal ditangguhkan. FIFA menjatuhkan sanksi larangan mendatangkan pemain dalam dua jendela transfer bagi The Blues, yakni hingga Juli 2020. Hukuman diberikan setelah mereka terbukti melanggar regulasi terkait perekrutan talenta muda. Berdasarkan temuan Komite Disiplin FIFA, total 29 pemain di bawah usia 18 tahun direkrut Chelsea secara ilegal.
Salah satunya adalah saat memboyong Bertrand Traore. Penyerang yang kini merumput bersama Olympique Lyon itu resmi bergabung ke Stamford Bridge pada 1 Januari 2014 saat dirinya telah berusia 18 tahun. Tapi, diketahui, Traore telah bermain untuk tim U-18 Chelsea pada Oktober 2011. Bukan hanya itu, FIFA juga mengatakan The Blues dua kali melanggar aturan terkait pelibatan pihak ketiga.
"Klub sangat kecewa bahwa larangan transfer dalam dua periode berturut-turut tidak dibatalkan. Chelsea FC dengan tegas menyangkal temuan FIFA. Kami akan naik banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga," ujar pernyataan resmi Chelsea.
Selain sanksi larangan transfer, mereka juga didenda sebesar 460 ribu paun (sekitar Rp8,5 miliar). Tentu saja kubu Chelsea sangat kecewa setelah banding mereka ditolak FIFA. Pelatih The Blues Maurizio Sarri bahkan mengatakan timnya tidak akan bisa bersaing menjadi juara dengan Manchester City FC dan Liverpool FC musim depan jika dilarang merekrut pemain.
"Kami perlu mendatangkan beberapa pemain saat jendela transfer dibuka. Jika tidak diperkenankan (merekrut pemain), maka sangat sulit untuk bisa memangkas gap dari Man. City dan Liverpool. Karena kami belum selevel dengan mereka," ujar Sarri.
Ini bukan kali pertama Chelsea mendapat sanksi larangan transfer. Hukuman serupa pernah mereka terima pada 2009 lalu. Kala itu terkait pelanggaran perekrutan winger muda RC Lens, Gael Kakuta. Manajemen The Blues dinilai memaksa pemain yang bersangkutan untuk memutus kontraknya dengan klub asal Prancis itu demi bisa hijrah ke Stamford Bridge pada 2007.
Tapi hukuman dicabut setelah kedua klub menemukan solusi, yakni Chelsea membayar kompensasi 793 ribu paun kepada Lens. The Blues pun bukan satu-satunya yang pernah menerima sanksi larangan transfer. Klub Eropa seperti Atletico Madrid, Real Madrid CF, FC Barcelona, AS Roma, hingga Portsmouth FC pernah mengalaminya. Lazimnya akibat pelanggaran regulasi terkait perekrutan pemain.
Satu-satunya keringanan yang diberikan FIFA adalah memperkenankan Chelsea merekrut pemain U-16 dari Britania Raya selama masa suspensi. "Komite Banding FIFA menerima sebagian keberatan yang diajukan Chelsea," kata pernyataan resmi induk organisasi sepak bola dunia itu. "Larangan nantinya berlaku menyeluruh, tapi tidak melarang klub melepas pemain."
Lalu apa solusi bagi Chelsea jika bandingnya juga ditolak CAS? Klub bisa memulangkan pemain yang mereka pinjamkan ke klub- lain seperti Michy Batshuayi (Crystal Palace), Alvaro Morata (Atletico Madrid), Christian Pulisic (Borussia Dortmund), hingga Tiemoue Bakayoko (AC Milan). "Ada 41 pemain kami yang menyebar ke berbagai klub di Eropa. Dua atau tiga di antaranya masuk pertimbangan," kata Sarri.*I Gede Ardy Estrada.
Kuliah Beasiswa...?? Klik Disini
Gambar : Topskor.id
Sumber : Topskor.id