Edi Setyanto menggoyang sapu ijuknya sembari menahan sisa gas air mata, Kamis (23/5) pagi. Saat matahari mulai bersinar, Edi berhenti sejena...
Edi Setyanto menggoyang sapu ijuknya sembari menahan sisa gas air mata, Kamis (23/5) pagi. Saat matahari mulai bersinar, Edi berhenti sejenak. Ia menghela napas dan melontarkan senyum.
"Saya dari jam 23.00 sudah selesai tugas, tapi diperbantukan ke sini tadi pagi," ucap Edi kepada CNNIndonesia.com.
Ia bersama puluhan petugas kebersihan lainnya diterjunkan ke Jalan MH Thamrin, depan Gedung Bawaslu, Jakarta, untuk membersihkan puing-puing sisa kerusuhan 22 Mei.
Semalam, katanya, ia ke kantor untuk absen. Saat hendak pulang, dia diminta atasannya untuk membantu membersihkan sisa kerusuhan.
Ia pun membatalkan rencana makan sahur bersama keluarga. Edi dan puluhan petugas berangkat menuju Jalan Thamrin pada tengah malam.
Namun, mereka belum diperbolehkan masuk oleh kepolisian. Sebab kondisi di MH Thamrin masih panas saat itu.
Edi dkk. akhirnya memutar balik mobil kebersihan. Mereka kembali ke kantor untuk santap sahur sembari menunggu waktu bertugas.
"Tadi sudah telepon sama keluarga, bilang belum bisa pulang, lembur," ucapnya sembari tersenyum.
Para petugas kebersihan baru bisa masuk ke MH Thamrin pada 03.00 WIB. Dimulai jalan dari Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, mereka membersihkan Ibu Kota dari sisa amukan massa perusuh.
Tugas kali ini istimewa bagi Edi. Selain menambah jam kerja, ia harus membersihkan puing-puing yang tak biasa ia temukan.
Mulai dari beling hingga bangkai sepeda motor jadi tantangan yang harus Edi dkk. Mereka juga harus bekerja sambil menghadapi sisa gas air mata yang masih pekat.
"Ya pakai odol, masker sampai dua, sama bawa sapu dan pengki," tuturnya.
Usai beristirahat dan berbagi kisah dengan CNNIndonesia.com, Edi melanjutkan pekerjannya. Sehabis ini ia harus pulang untuk beristirahat karena masih akan bekerja kembali.
"Nanti pulang, jam 15.00 kerja lagi. Khusus karena ada ini saja," tuturnya dalam tawa.
Sekretaris Kelurahan Gondangdia Gabriel Mahardika mengatakan pihaknya menerjunkan 50 orang anggota Penanganan Prasaran dan Sarana Umum (PPSU) alias Pasukan Oranye ke sekitar lokasi bekas kerusuhan.
"Kami tugasnya pukul 02.00 WIB sampai 07.00 WIB. Tapi baru turun subuh karena tadi masih belun memungkinkan," katanya.
Diketahui, kerusuhan dalam aksi 22 Mei di Jl Thamrin dan Jl Wahid Hasyim, Jakarta, berangsur mereda jelang Kamis (23/5) dini hari. Sejumlah orang yang terlibat dalam kerusuhan, perusakan fasilitas, dan penyerangan terhadap aparat ditangkap. Polisi sempat menembakkan gas air mata.
"Saya dari jam 23.00 sudah selesai tugas, tapi diperbantukan ke sini tadi pagi," ucap Edi kepada CNNIndonesia.com.
Ia bersama puluhan petugas kebersihan lainnya diterjunkan ke Jalan MH Thamrin, depan Gedung Bawaslu, Jakarta, untuk membersihkan puing-puing sisa kerusuhan 22 Mei.
Semalam, katanya, ia ke kantor untuk absen. Saat hendak pulang, dia diminta atasannya untuk membantu membersihkan sisa kerusuhan.
Ia pun membatalkan rencana makan sahur bersama keluarga. Edi dan puluhan petugas berangkat menuju Jalan Thamrin pada tengah malam.
Namun, mereka belum diperbolehkan masuk oleh kepolisian. Sebab kondisi di MH Thamrin masih panas saat itu.
Edi dkk. akhirnya memutar balik mobil kebersihan. Mereka kembali ke kantor untuk santap sahur sembari menunggu waktu bertugas.
"Tadi sudah telepon sama keluarga, bilang belum bisa pulang, lembur," ucapnya sembari tersenyum.
Para petugas kebersihan baru bisa masuk ke MH Thamrin pada 03.00 WIB. Dimulai jalan dari Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, mereka membersihkan Ibu Kota dari sisa amukan massa perusuh.
Tugas kali ini istimewa bagi Edi. Selain menambah jam kerja, ia harus membersihkan puing-puing yang tak biasa ia temukan.
Mulai dari beling hingga bangkai sepeda motor jadi tantangan yang harus Edi dkk. Mereka juga harus bekerja sambil menghadapi sisa gas air mata yang masih pekat.
"Ya pakai odol, masker sampai dua, sama bawa sapu dan pengki," tuturnya.
Usai beristirahat dan berbagi kisah dengan CNNIndonesia.com, Edi melanjutkan pekerjannya. Sehabis ini ia harus pulang untuk beristirahat karena masih akan bekerja kembali.
"Nanti pulang, jam 15.00 kerja lagi. Khusus karena ada ini saja," tuturnya dalam tawa.
Sekretaris Kelurahan Gondangdia Gabriel Mahardika mengatakan pihaknya menerjunkan 50 orang anggota Penanganan Prasaran dan Sarana Umum (PPSU) alias Pasukan Oranye ke sekitar lokasi bekas kerusuhan.
"Kami tugasnya pukul 02.00 WIB sampai 07.00 WIB. Tapi baru turun subuh karena tadi masih belun memungkinkan," katanya.
Diketahui, kerusuhan dalam aksi 22 Mei di Jl Thamrin dan Jl Wahid Hasyim, Jakarta, berangsur mereda jelang Kamis (23/5) dini hari. Sejumlah orang yang terlibat dalam kerusuhan, perusakan fasilitas, dan penyerangan terhadap aparat ditangkap. Polisi sempat menembakkan gas air mata.
Kuliah Beasiswa...?? Klik Disini
Gambar : cnnindonesia.com
Sumber : cnnindonesia.com